KONSEP
AIDA+S
AIDA+S merupakan singkatan dari attention (perhatian), interest (tertarik), desire (keinginan), action (tindakan),
dan satisfaction (kepuasan). AIDA+S merupakan salah satu
konsep strategi pemasaran yang bisa diimplementasikan dalam dunia bisnis yang
bertujuan untuk memberi kepuasan pada konsumen dan memberi keuntungan pada
perusahaan. Konsep ini berlaku untuk setiap kegiatan bisnis yang dapat
menarik hati konsumen. Konsep AIDA+S terdiri atas lima komponen yaitu
sebagai berikut :
1. Attention (Perhatian)
Tahap dimana
penjual harus memperhatikan penawaran yang dilakukan calon pembeli dengan
memperhatikan sikap, tindak tanduk, bahasa, cara berbicara, dan cara berpakaian
calon pembeli. Kesan pertama yang baik akan berpengaruh positif pada terjadinya
penjualan.
Contoh: Ketika sedang menonton televisi
tanpa sengaja melihat iklan produk baru Handphone merk A yang menayangkan
iklannya dengan sangat menarik. Didalam iklannya menayangkan kelebihan dari
handphone tersebut yaitu selfie expert, yang membuat wajah menjadi cantik saat
difoto. Ditambah lagi didukung oleh model artis terkenal yang membuat orang
menarik melihat iklan tersebut.
2. Interest (Minat)
Tahap dimana
penjual harus dapat mengubah perhatiaon calon pembeli menjadi minat yang
semakin kuat dengan cara menciptakan suasana yang menyenangkan, menanamkan
kepercayaan kepada calon pembeli agar merasa dirinya seperti orang penting,
memberikan jalan untuk mempermudahkan pembeli membuat keputusan serta melakukan
pendekatan kepada calon pembeli.
Contoh : Keesokkannya ketika pergi ke mall,
ada banyak SPG handphone merk A menghampiri dengan sangat sopan, lalu
memberikan brosur handphone tersebut. Tak lupa para SPG tersebut berusaha
dengan penuh semangat memberi informasi tentang hanphone merk A tersebut baik
kualitasnya maupun kelebihannya dengan membandingkan handphone merk lain yg
sudah ada. Bertujuan agar si konsumen mau melihat dan masuk kedalam toko
handphone tersebut sehingga nanti diharapkan timbul kecocokan dan ketertarikan.
3. Desire (Keinginan)
Tahap dimana
penjual harus dapat meyakinkan pembeli untuk mengambil keputusan untuk membeli
atau tidak. Karena kebiasaan calon pembeli dalam mengambil keputusan tidaklah sama,
hal ini disebabkan faktor pendapatan, jenis kelamin, status sosial, pendidikan
dan lain-lain. Oleh sebab itu pada tahap ini penjual harus dapat meyakinkan
pembeli dengan menjelaskan keuntungan yang akan didapatkan calon pembeli bila
membeli barang serta kerugian yang dialami bila tidak membeli.
Contoh : Saat akan masuk ketoko handphone
merk A tertulis jelas "beli handphone merk A gratis kartu dan kuota
internet 1 tahun +memory eksternal+case" Hal ini yang membuat konsumen
ingin sekali untuk membeli handphone merk A tersebut
4. Action (Tindakan)
Tahap dimana
penjual meyakinkan penjual bahwa keputusan untuk membeli produk yang ditawarkan
adalah keputusan yang tepat.
Contoh : Saat didalam toko, konsumen
menanyakan pada sipenjual spesifikasi serta harga dan bonus yg terdapat dalam
handphone tersebut, lalu sipenjual menjelaskan semuanya seperti harganya dapat
terjangkau oleh kalangan menengah maupun atas, kamera depannya yang memiliki
ukuran 16Mp, dan masih banyak lagi keunggulan yang tidak dimiliki dihandphone
lain. Akhirnya setelah mendengarkan penjelasan tersebut, si konsumen memutuskan
untuk membeli produk handphone merk A tersebut.
5. Satifaction (Kepuasan)
Tahap dimana
penjual dapat memastikan bahwa kulitas produk yang ditawarkan sesuai dengan
yang dijelaskan. Yakinkan pembeli menjadi puas, arahkan dan bimbingkan serta
beri petunjuk sehingga pembeli menjadi pelanggan kita.
Contoh : Penjual memberi arahan cara memakai
hanphone tersebut, dan memasangkan semua peralatan dari handphone merk A.
Ditambah lagi si penjual menawarkan install game, aplikasi,dan music secara
gratis agar konsumen makin merasa senang belanja di toko tersebut. Dan
sipenjual juga membuka jasa servis gratis untuk yang beli handphone di
tempatnya tersebut selama dua tahun.
0 komentar:
Posting Komentar